Acara ini merupakan salah satu bentuk tidak lanjut MOU Kerjasama BSN – UNS No.: 03/BSN/V/2014 & No.: 5926/UN27/HK/2014. Sejak penandatanganan MOU tersebut, UNS secara aktif mengisi kegiatan melalui kolaborasi dengan BSN dalam pengembangan dan penerapan standar.
Kontribusi UNS dibidang pengembangan standarisasi di Indonesia, diantaranya sebagai konseptor Standar Nasiona Indonesia (SNI) komponen kendaraan listrik khususnya baterai untuk aplikasi kendaraan listrik. Dalam jangka waktu tiga tahun, terhitung tahun 2015 s/d 2017 UNS telah menyelesaikan lima draft SNI, yaitu :
1. Draft SNI Sel Sekunder Lithium ion untuk penggerak kendaraan listrik : Pengujian Kinerja
2. Draft SNI Sel baterai litium-ion fero fosfat sekunder untuk digunakan pada kendaraan listrik
3. Draft SNI Modul baterai litium-ion fero fosfat sekunder untuk digunakan pada kendaraan listrik
4. Draft SNI Battery Management System (BMS) untuk digunakan pada kendaraan listrik
5. Draft SNI Struktur dan Ukuran Baterai.

Di tahun 2018-2019 kerjasama pengembangan kendaraan listrik akan terus dilakukan dan telah disepakati untuk memperluas lingkup pengembangan standar di bidang alat kesehatan. Puslitbang BSN kembali memberikan kepercayaan kepada LPPM UNS sebagai konseptor SNI Alat kesehatan yaitu Kursi roda manual dan kursi roda elektrik, disamping SNI charging station.
Di bidang penerapan standar, UNS juga secara aktif melakukan kegiatan pendampingan untuk implementasi SNI melalui kegiatan pengabdian pada masyarakat. Kegiatan penerapan standar dilakukan dengan perbaikan teknologi proses produksi untuk meningkatkan kualitas produk melalui induksi teknologi tepat guna dan perbaikan sistem manajemen mutu melalui pendampingan UKM binaan UNS untuk mengikuti SNI award.
Dibidang pendidikan, UNS telah memasukkan materi standarisasi dalam kurikulum pada berbagai program studi. diantaranya mata kuliah penjaminan mutu, pengendalian kualitas, sistem manajemen mutu, HAACCP, dsb. UNS menyadari tugas dan perannya dalam mempersiapkan sumber daya manusia profesional yang sadar akan pentingnya standar dan inovasi. Oleh sebab itu SNI/standar mutlak diperlukan dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan penelitian. Standar merupakan persyaratan minimal yang wajib dipenuhi untuk mendapatkan jaminan kualitas dan keamanan produk. Kegiatan penelitian (inovasi) perlu didukung oleh ketersediaan standar sebagai acuan. Standar tidak hanya diperlukan pada bidang-bidang eksakta atau teknik saja tetapi juga dapat diimplementasikan pada bidang sosial dan manajerial. SNI pasar tradisional, SNI jasa layanan bandara, SNI pengelolaan pariwisata adalah contoh-contoh standar yang dekat dengan bidang sosial.

Atas peran aktif UNS tersebut, BSN menilai UNS layak menerima insentif berupa fasilitas SNI Corner guna mendukung semua kegiatan tersebut. Dengan fasilitas ini diharapkan akses untuk memperoleh dokumen SNI dapat lebih mudah dan murah karena BSN membagikan 1000 dokumen SNI secara gratis untuk dapat di akses oleh seluruh sivitas academika UNS. Dokumen. SNI yang berikan mewakili kebutuhan semua bidang yang tersebar di seluruh fakultas di UNS seperti misalnya SNI ISO 10008-2016 Pedoman untuk transaksi perdagangan melalui sistem elektronik antara pelaku usaha pengguna (Fakultas Ekonomi dan Bisnis), SNI produk pertanian (minyak sawit, kopi, coklat, dll) untuk Fakultas Pertanian, SNI 7937:2013 Layanan kemanusiaan dalam bencana (FISIP), SNI ISO 151972009 Sistem uji diagnostik in vitro (Fakultas Kedokteran), SNI ISO 299902013 Layanan jasa pembelajaran untuk pendidikan non formal dan pelatihan (FKIP), dll.

_Disiapkan oleh Fakhrina Fahma, STP, MT/ Kepala Laboratorium Sistem Kualitas ~ PS Teknik Industri UNS_

Leave a Reply