INVENTOR 2018 atau yang kepanjangannya Integrated and Valuable Orientation for New Generation of Industrial Engineer 2018 merupakan bagian dari Program Kenal Kampus Mahasiswa Baru 2018 yang dilakukan oleh Prodi Teknik Industri UNS. INVENTOR menitik beratkan pada pembekalan soft skill dan pengetahuan peranan lulusan Teknik Industri di dunia kerja yang sebenarnya.

INVENTOR 2018 berjalan sejak awal September hingga minggu kedua bulan Desember 2018. Selama kurun waktu tersebut, mahasiswa baru diberi pembekalan soft skill berupa pelatihan software Autodesk Fusion 360, Corel Draw, dan Microsoft Visio. Selain pelatihan tersebut, mahasiswa baru diajarkan untuk berwirausaha dan juga dibekali pengetahuan dasar tentang mata kuliah yang akan ditempuh selama menjalani pendidikan di Prodi Teknik Industri UNS. Setelah mendapat materi pengetahuan dasar tentang keilmuan Teknik Industri, mahasiswa baru diajak untuk mengunjungi salah satu perusahaan garment yang berada di Kabupaten Boyolali, yakni PT. ESGI yang merupakan bagian dari PT. PAN BROTHERS. Mahasiswa baru diajak berkeliling di lantai produksi PT. ESGI dan diberi penjelasan oleh karyawan yang telah ditugaskan sebagai pendamping mahasiswa baru oleh PT. ESGI. Dengan adanya tour factory ini, diharapkan mahasiswa baru memiliki gambaran tentang masalah yang nantinya akan mereka pelajari lebih lanjut.

 

INVENTOR Series, merupakan inovasi terbaru dari Himpunan Mahasiswa Teknik Industri UNS (HMTI UNS) yang diterapkan pada INVENTOR 2018. Berupa kegiatan mendatangkan alumni Teknik Industri untuk mengisi kuliah tamu di Teknik Industri UNS dengan pokok pembahasan mengenai penerapan keilmuan teknik industri di dunia kerja yang sebenarnya. INVENTOR Series kali ini dapat mendatangkan tiga pembicara dalam waktu yang berbeda. Pertama adalah Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia ( TMMIN), Yui Hastoro Sapardyanto. Kedua adalah salah satu pegawai di World Bank yang dulunya juga pernah bekerja di Bank Indonesia dan Bank of England, Amirah Kaca. Yang ketiga adalah Komisaris Utama PT KHI Pipe Industries, Dadang Danusiri.

Direktur PT TMMIN, Yui Hastoro Sapardyanto menekankan bahwa banyak keilmuan teknik industri yang sangat diperlukan dan dapat diterapkan pada industri otomotif. “Ilmu Teknik Industri sangat bisa diterapkan di berbagai divisi di industri manufaktur. Misalkan, saya pernah ada di divisi Finance, saya tidak begitu dalam mengerti tentang akuntansi, tapi saya bisa menjadi kepala divisi karena saya sebagai seorang sarjana teknik industri menguasai sistem. Begitu juga di divisi-divisi yang lain. Jadi keilmuan teknik industri sangat dapat diterapkan,” ujar Yui Hastoro Sapardyanto di sela-sela memberikan kuliah pada tanggal 30 Oktober 2018 di RSU Gedung 3 FT UNS. Mahasiswa baru Teknik Industri FT UNS angkatan tahun 2018, Wildan Rusydani memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi sehingga mengajukan pertanyaan kepada pembicara. “Saya penasaran tentang kolaborasi Toyota dengan Daihatsu yang mengeluarkan mobil dengan spesifikasi dan desain yang mirip dalam waktu yang bersamaan,” tanya Wildan.

Amirah Kaca, seorang lulusan teknik industri yang mengambil kuliah S2 di London School of Economic memberikan pandangan bahwa dasar keilmuan teknik industri dapat juga diterapkan pada bidang non industri seperti bidang ekonomi. “Saya dapat menggunakan salah satu dari Seven Basic Tools yang digunakan di teknik industri untuk mengidentifikasi masalah di bidang ekonomi yang bahkan tidak diajarkan di jenjang S1 Ekonomi. Saya menggunakan Fishbone Diagram untuk mengidentifikasi masalah apa yang seharusnya diangkat dan dicari solusinya. Pola-pola pemikiran sistematis yang ditunjang dengan pengetahuan tools – tools keilmuan teknik industri masih dapat saya gunakan hingga sekarang walaupun saat ini saya berkecimpung di dunia ekonomi.” ujar Amirah Kaca saat menjadi pembicara pada kuliah tamu Teknik Industri UNS pada tanggal 21 November 2018 di RSU Gedung 3 FT UNS.

Komisari Utama PT KHI Pipe Industries, Dadang Danusiri menjelaskan bahwa keunggulan dari seorang Sarjana Teknik Industri adalah pola pikir yang sistematis. “Dalam dunia kerja, kita (Sarjana Teknik Industri) dapat ditempatkan hampir disemua divisi dengan jabatan menjadi seorang manajer. Keunggulan yang didapat dari Sarjana Teknik Industri adalah kebiasaan berpikir secara sistematis yang sudah diterapkan sejak mengikuti perkuliahan. Kita tau input-nya apa, prosesnya bagaimana, sehingga akan memiliki output apa.” ujar Dadang Danusiri  saat mengisi kuliah tamu pada tanggal 12 Desember 2018 di RSU Gedung 3 FT UNS.

 Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Industri FT UNS, Arden Ridho Ilham menambahkan, Kuliah Umum ini membuat para mahasiswa khususnya mahasiswa baru mendapat pandangan lebih jelas mengenai penerapan keilmuan Teknik Industri yang telah diterapkan di PT TMMIN. “Jadi memang kuliah umum ini sangat bermanfaat,” katanya. Lalu Kepala Program Studi S-I Teknik Industri FT UNS, Wahyudi Sutopo berharap acara seperti ini sebagai bagian dari Program INVENTOR bisa terus berlanjut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *